Sabtu, 09 November 2013

CAMERA MODELING


Seiring berkembang pesatnya teknologi saat ini, mengikutsertakan adanya perkembangan pada desain grafik salah satunya mengenai kamera modelling.  Kamera modeling(pemodelan kamera) merupakan tahap dimana akan membentuk suatu objek menjadi 2D maupun 3D melalui proses desain. Hal ini bersangkutan dengan dunia fotografi yaitu dunia semua orang dapat menuangkan ekspresinya berupa gambar atau foto menggunakan kamera. Kamera memiliki aturan(prinsip kerja) dan komponen didalamnya, komponen utama kamera terdiri atas:

1.  Body Kamera , bentuk utama dari kamera, fungsinya sebagai tempat dimana cahaya yang masuk melalui lensa diterima oleh sensir elektronik dan diolah menjadi data biner sampai dapat dilihat sebagai foto.
2.  Lensa Kamera , ibarat mata dari kamera yang menjadi media pertama kali menangkap cahaya untuk diolah lebih lanjut menjadi sebuah gambar/foto. Pada lensa terdapat diafragma/aperature yaitu pengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk untuk diterima oleh sensor elektronik.
3.   Sensor elektronik penerima gambar , ada dua jenis sensor elektronik yang diketahui yaitu CCD (Charge Couple Device ) ,chip silikon yang terbentuk dari ribuan bahkan jutaan diode fotosensitif (photosite / pixel). Tiap pixel menangkap satu titik objek yang dirangkai dengan hasil tangkapan pixel lain menjadi satu gambar. Saat menekan tombol capture pada kamera, diafragma/aperature akan menerima dan merekam setiap cahaya yang masuk sesuai intensitasnya. Dengan waktu sangat singkat, tiap titik pixel akan merekam cahaya yang diterima dan diolah dalam sinyal elektronis. Kemudian dikalkulasikan untuk disimpan dalam bentuk angka – angka digital (menyusun gambar ulang untuk ditampilkan kembali). CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor), sirkuit kecil yang ditempelkan chip silikon dan digunakan untuk membuat mikroprosesor yang dapat memasukan 10 juta chip keadaan inti prosesor dan dikembangkan oleh WATER FOUNDRY FAB.

Prinsip kerja kamera berawal dari lensa menangkap objek, diteruskan ke bagian penangkap gambar yaitu jajaran sensor yang sensitif terhadap cahaya biasa disebut CCD(charge couple device). Ccd ini memiliki jutaan sensor, tiap sensornya menyimpan posisi dari kecerahan sebuah warna (RGB). Data ini akan dibaca satu baris dalam satu waktu dengan ADC(analog-ke-digital) yang mengubah bacaan kecerahan( yang ditangkap ccd) menjadi data digital. ADC ini akan menentukan dan menyimpan warna dari tiap pixel. Misa bila merah,hijau dan biru memiliki kecerahan max, maka pixel menjadi putih. Sedangkan bila semua kecerahan minimum akan menjadi hitam.  Kemudian data akan diperiksa,dikompres dan disimpan dalam memory. 

Beberapa teknik memotret dasar

  1. Mengenali Kamera terlebih dahulu
  2. Mengatur Settingan Kamera
-   Flash : lampu flash membantu pengambilan objek diruang yang kurang cahaya dan dapat 
   disetel secara manual atau otomatis.
-   White Balance : berupa penyesuaian warna cahaya. Hal ini sangat membantu dalam belajar 
    memahami teknik memotret.
-     Eksposure : berupa penyetelan tingkat kecerahan. Jika dibawah 0, hasil objeknya 
    cenderung lebih gelap, sedangkan diatas 0, hasil objek cenderung lebih cerah.
-  Ukuran dan Dimensi Foto : Untuk menghasilkan gambar ukuran kecil, sebaikna tidak 
   menurunkan kapasitas pixel melainkan menggunakan kapasitas pixel yang maksimal agar
   kualitas saat dicetak lebih baik.
 
  1. Menentukan sudut pengambilan gambar (camera angel)
1.   Low Angel : dilakukan dari arah bawah objek dan memberikan kesan kemegahan
2.  Eye Level : dilakukan sejajar antara objek dengan mata si pemotret. Kesan yang didapat hanya memperlihatkan pandangan mata seseorang dengan objek yang dipotret.
3.  High Angel : dilakukan dari arah atas objek atau tepat diatas objek dan member kesan objek terlihat lebih kecil.
4.   Frog eye : dilakukan dengan posisi kamera sejajar dengan tanah, biasa digunakan untuk memotret posisi objeknya diatas tanah dan kesan yang didapat sesuai pemotret masing-masing dalam mengambilnya.
5.    Bird Eye : memberikan kesan luas dalam foto yang dihasilkan, ibarat penglihatan seekor burung, biasanya digunakan untuk memotret tentang suatu daerah,perkotaan atau lanskap.

    Objek atau gambar yang sudah ada dapat diproses kembali dengan menggunakan aplikasi diantaranya Adobe Photoshop, Adobe Dreamweaver, Coreldraw, Blender dll. Sebagai contoh menggunakan Blender, membuat objek dengan Blender ini melalui 3 tahap yaitu membuat model, persiapan sebelum animasi dan membuat animasi. Pada desain grafik (kamera modeling) terutama dalam pembuatan objek 2D maupun 3D terdapat proses bernama “Rendering” yaitu proses untuk menghasilkan sebuah citra 2D dari data 3D guna memberikan visualisasi mengenai data 3D melalui monitor atau pencetak yang hanya dapat menampilkan data 2D.

Pada rendering, terdapat beberapa metode :
1.      Wireframe rendering , sebuah objek hanya terlihat garis –garis yang menggambarkan sisi – sisi 
          edges.
2.      Hidden Line Rendering, sebuah objek terdapat sebagian permukaan yang tidak terlihat.
3.      Shaded Rendering, diharuskan melakukan berbagai perhitungan baik pencahayaan, shadow casting 
         dll.

Proses Rendering dari objek 3D melibatkan 5 komponen utama yaitu Geometris, Kamera ( lebih kepada sudut pandang (point of view) , Cahaya,  Algoritma rendering, Karakteristik Permukaan (meliputi warna, tekstur, sifat permukaan, refleksifitas, transparansi dll.

Algoritma Rendering yaitu suatu program untuk mengerjakan perhitungan untuk menghasilkan citra 2D dari data 3D atau biasa disebut scan-line. Saat ini ada 3 algoritma :
1.      Ray-Casting
2.      Radiosity
3.      Ray-Tracing,
For each pixel in projection plane {
Create ray from the reference point passing through this pixel
Initialize NearestT to INFINITY and NearestObject to NULL
For every object in scene {
If ray intersects this object {
If t of intersection is less than NearestT {
Set NearestT to t of the intersection
Set NearestObject to this object
}
}
}
If NearestObject is NULL {
Fill this pixel with background color
} Else {
Shoot a ray to each light source to check if in shadow
If surface is reflective, generate reflection ray: recurse
If transparent, generate refraction ray: recurse
Use NearestObject and NearestT to compute shading function
Fill this pixel with color result of shading function
}
} 
 
sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar